Kamis, 19 Januari 2012

ALANGKAH “LUCU” NYA

(negeri ini)

Alangkah lucunya negeri ini mungkin seperti sebuah judul sebuah film. Tetapi ini adalah sebuah fakta realita yang terjadi di sekitar kita. Yang bisa jadi diantara kita ada yang menyadari bahkan melakukannya bahkan mungkin saya.
Sebuah kalimat ini menggambarkan banyak makna. Dan saya pribadi pun baru menyadarinya.
Ketika saya menonton televisi pagi hari, saya sudah disuguhi berita seseorang yang membunuh karena faktor ekonomi. Ketika saya pindah channel televisi disuguhi berita selebriti yang menikah lagi atau hanya serba serbi syahrini. Dan ketika pindah channel lagi disuguhi editorial kelakuan anggota DPR RI yang ingin meronavasi itu ini. Dan masih banyak lagi.
Memang alangkah “lucu”n ya negeri ini.
    Ketika akan berangkat aktifitas, di sebagian lampu lalulintas ada para topeng monyet yang sedang beraktifitas. Memainkan atraksinya dengan berbagai gaya. Sedang tuannya hanya meminta uang saja. Meminta kepada seorang manusia mungkin biasa tapi meminta kepada seekor monyet saja???? INI LUAR BIASA -_-
Memang alangkah “lucu”n ya negeri ini.
    Belum lagi ketika saya mampir dulu ke tempat bayar pajak. Kemudian begitu keluar saya lihat sosok tua renta yang masuk kesana. Dengan penghasilan yang biasa dan ditemani angkot tuanya. Dia taat lakukan kewajibannya. Namun saat yang bersamaan disana saya melihat telivisi menyiarkan anggota dewan meminta tambahan tunjangan, dan di headlinenya para pejabat yang korupsi.
    Sang miskin memberi makan sang kaya raya???mungkin hanya dinegeri ini yang ada. Memang alangkah “lucu” nya negeri ini.
    Dan ketika sampai depan pintu aktivitas. Saya dihadang peminta yang mencari sesuap nasi dan sebongkah berlian yang menantinya. Tetapi ketika hendak memberi, dompet saya telah dicuri dan baru saya sadari ternyata sang pencuri hampir mati karena dipukuli. Dan disaat yang sama mobil mewah lewat dengan pengawalan dan sejuta lambaian. Padahal tadi pagi saya lihat ditelevisi dia tersangkut kasus korupsi. Lalu apakah semua lupa dengan hal tadi? Atau mereka tidak punya televisi? Sekali lagi alangkah “lucu” nya negeri ini.
    Kejadian demi kejadian telah terlewati membuat saya bingung linglung dan jatuh tersandung. Rumah sakit pun menanti. Tetapi sadar terburu datang sebelum icu datang. Melihat seorang hampir mati, ditahan karena katanya semua karyawan sibuk itu ini. Padahal banyak sekali orang berseragam putih lewat selasar denga gaya santai. Lalu ada apakah semua ini? Sedang saat itu di belakang saya semua karyawan icu menyambut dengan gempita seorang luka pada kepalanya dengan uang di tangan kanannya.
    Apa yang terjadi pada semua ini? Saya teringat pendidikan pun hampir sama dengan kejadian rumah sakit tadi.
    Memang alangkah “lucu”nya negeri ini.
    Untunglah ketika rasa sakit itu muncul lagi. Saya cepat tersadar dari mimpi. Dan ketika saya tersadar dari mimpi kejadian yang sama saya rasakan kembali. Lalu??apakah ini mimpi lagi atau memang negeri ini memang begini dimana kalimat Alangkah “lucu” nya negeri ini didapati disetiap aktivitas tiap hari.
    Entahlah mungkin ini hanya opini. Semoga.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar