Senin, 16 Januari 2012

“ANAK”

apakah modus????

            Akhir-akhir ini banyak sekali berita yang menyoroti kasus kriminal khususnya pencurian yang dilakukan oleh anak dibawah umur (menurut hukum). Dan banyak diantaranya yang sampai ke kantor polisi bahkan ada yang sampai mejahijau. Namun apakah benar tindakan anak ini?apakah benar yang dilakukan pelapor?
            Jika menelisik dari segi hukum memang ini salah namun jika menelisik dari segi kepantasan hukum diberlakukan dan prosedur penegakan hukum. Sepertinya agak kurang pantas. Tapi apapun itu, saya mungkin tidak akan membahasnya secara detail karena pada dasarnya saya tidak mendalami bidang hukum dan lagi pula sangat banyak tokoh hukum yang telah berbicara baik di televisi maupun media cetak.
            Disini saya hanya ingin mengutarakan  pendapat saya mengenai kasus tersebut.
            Saya melihat kasus pencurian yang dilakukan anak ini kian marak. Lalu saya bertanya-tanya, apakah yang terjadi? Kenapa sekarang anak-anak?
            Menurut saya negeri ini sudah terlalu kacau untuk sebuah ideal. Bagaimana tidak, korupsi dimana-mana, penegakan hukum kacau balau, dunia hiburan makin ramai dan diminati dan ekonomi yang semakin carut marut serta masih banyak hal lain.
            Mungkin anda bertanya kenapa larinya kesana?tidak nyambung deh..
            Oke...saya mau mengingatkan pepatah lama bahwa buah tak jatuh jauh dari pohonnya (kecuali pohonnya di pinggir sungai yang alirannya menuju laut dan bisa tembus ke samudra). Hal ini tentu sangat berpengaruh, pada umur balita, anak-anak akan mudah menyerap informasi dan menurut ahli menyebutkan bahwa anak itu tidak bisa menentukan inisiatif (lebih ke arti memilih baik dan buruk) di bawah umur 15 tahun.
            Bayang kan  saja, bila anak yang tumbuh kembang ini di suguhi tontonan berita yang kebanyakan adalah berita kriminal. Dan belum lagi dengan sinetron yang mulai gak jelas, dimana peran antagonis yang mengerikan, protagonis yang benar-benar tersiksa, anak-anak yang udah jadi preman, dan lain-lain deh. Bagi saya sangat mengerikan (membayangkan saat mengetik ini) J.
            Jelas mungkin pengaruh yang saya sebutkan di atas sangat berpengaruh terhadap kejadian di atas dan tentu disini kita tidak mengabaikan faktor lingkungan dan lainnya. Namun muncul sebuah pertanyaan, apakah yang dilakukan anak-anak ini murni karena kenakalannya ataukah modus dari sebuah kejahatan yang dilakukan dengan alat memaksa anak untuk melakukan kriminal?
            Sejauh ini belum ada info yang mnyebutkan ini adalah modus. Tapi bagi saya, jika ini tak pernah diusut apa yang menyebabkan mereka melakukan hal itu, mungkin suatu saat ini akan jadi modus kejahatan. Dan bayangkan saja jika suatu saat perampokan dilakukan oleh anak dibawah umur. Lalu apakah yang akan dilakukan? Atau jika perilaku ini jadi modus si anak melakukan kejahatan seperti pada berita di https://www.facebook.com/notes/top-tv-network/anak-spesialis-pencurian-dibekuk-polisi/209144772509743 .
            Bagi saya, mungkin jika ada hal seperti ini, perlu dilakukan pendalaman modus. Apakah ini murni karena kenakalan anak ataukah ada hal lain. Hukum bagi saya memang paling pas untuk setiap kesalahan. Tapi ada baiknya jika kita mengkaji latar belakang tindak kriminal itu dilakukan agar tidak ada kejadian yang sama terulang lagi.
            Dan untuk setiap kasus kejahatan anak, memang perlu ada hukuman tapi berilah hukuman dengan maksud kasih sayang dan memberi efek jera tapi mendidik. Karena kesalahan yang dilakukan oleh anak itu, jika dibiarkan maka akan menjadi sebuah bom atom yang bisa meledak setiap saat.
             Tapi yang paling penting adalah pengawasan orang tua. Bagaimanapun anak adalah amanah dari Allah. Dan pada dasarnya setiap amanat itu wajib kita pelihara dan kita jaga agar kita tidak termasuk orang yang munafik.
            So, tetaplah didik anak-anak dengan kasihsayang, agama, dan contoh yang baik J

6 komentar: